Kota macam apa ini,penggangur
semakin bertambah
Dimana lapangan kerja,apakah sudah tak ada lagi
Sedangkan mobil-mobil mewah terus bertambah
Menghiasi jalan kota yang semakin sempit dan berisik
Dibawah panasnya sinar matahari,masih saja berusaha mencari kerja
Hanya untuk mendapatkan kesempatan bekerja dan tentunya sedikit uang
Begitu sulitkah mencari kerja di kota ini
Mengerikan…..jas tuan itu masih begitu rapi dan bibir nyonya itu masih merah merona
Sedangkan penganggur dengan baju lusuh dan wajah yang pucat
Sesekali tersenyum hanya untuk menghilangkan rasa jenuh
Sesekali berteriak hanya untuk melepas kegelisahan
Dimana lapangan kerja,apakah sudah tak ada lagi
Sedangkan mobil-mobil mewah terus bertambah
Menghiasi jalan kota yang semakin sempit dan berisik
Dibawah panasnya sinar matahari,masih saja berusaha mencari kerja
Hanya untuk mendapatkan kesempatan bekerja dan tentunya sedikit uang
Begitu sulitkah mencari kerja di kota ini
Mengerikan…..jas tuan itu masih begitu rapi dan bibir nyonya itu masih merah merona
Sedangkan penganggur dengan baju lusuh dan wajah yang pucat
Sesekali tersenyum hanya untuk menghilangkan rasa jenuh
Sesekali berteriak hanya untuk melepas kegelisahan
Sejenak kembali
berdoa,memanjatkan doa yang selalu saja sama
Malam hari pun hadir menemani
rasa gelisah penggangur
Menghabiskan waktu malam dengan secangkir kopi hitam
Berkumpul dengan teman bercerita dan tertawa seakan tak ada beban dalam diri
Wajah gelisah pun tak begitu jelas terlihat
Menghabiskan waktu malam dengan secangkir kopi hitam
Berkumpul dengan teman bercerita dan tertawa seakan tak ada beban dalam diri
Wajah gelisah pun tak begitu jelas terlihat
Tapi…..terlintas sejenak dalam
ruang pikir saat dinginnya angin malam yang sibuk terus menghantam tubuh
Bagaimana dengan besok hari,masihkah harus selalu berulang untuk mencari kerja
Tanpa ada hasilnya…..
Atau berhenti sejenak untuk mencari kerja
Bukan karena tidak ada keahlian penggangur bertambah
Bukan juga karena miskin ilmu penggangur bertambah
Apa yang salah,apa yang salah dari penggangur
Kembali terlintas dalam ruang pikir,bagaimana dengan membuka usaha sendiri
Berharap hari-hari agar tidak selalu berulang mencari kerja
Berharap agar tidak selalu berulang menghabiskan waktu malam
Dengan hantaman angin malam
Di kota ini…..yang tidak pasti dengan lapangan kerja
Bagaimana dengan besok hari,masihkah harus selalu berulang untuk mencari kerja
Tanpa ada hasilnya…..
Atau berhenti sejenak untuk mencari kerja
Bukan karena tidak ada keahlian penggangur bertambah
Bukan juga karena miskin ilmu penggangur bertambah
Apa yang salah,apa yang salah dari penggangur
Kembali terlintas dalam ruang pikir,bagaimana dengan membuka usaha sendiri
Berharap hari-hari agar tidak selalu berulang mencari kerja
Berharap agar tidak selalu berulang menghabiskan waktu malam
Dengan hantaman angin malam
Di kota ini…..yang tidak pasti dengan lapangan kerja
“Buat penggangur yang masih saja
sibuk mencari kerja, bagaimana dengan membuka usaha sendiri saja, walaupun
kecil, tetap semangat, perlahan-lahan hingga menjadi besar dan bisa membuka
lapangan kerja, tanpa berharap dari tuan berdasi dan nyonya berlisptik merah
merona, yang tidak pernah memikirkan nasip seperti penggangur”
puisi yang benar-benar sesuai dengan realita masa sekarang yamas,harus meneliti lebih lanjut kenapa banyak pengangguran seperti ini.
ReplyDeleteoya salam kenal
iya mas,masih harus diteliti lagi :)
Deleteterima kasih ya mas yanto.
karena teliti itu indah
Deletesetuju sama mas zach :e
Deletejadi siapa nih yang mau neliti
DeleteLama banget nggak merangkai kata seperti ini, keren mas isi puisinya...
ReplyDeletetemen siapa duluu
Deleteteman sijagoan kecil dan bapaknya hahahha
Deletemari kita rangkul semuanya mas,untuk jadi teman :mj
Haaaaa, pokoknya keren mas
Deletebetul keren banget puisinya, penganguran semakin bertambah
Deleteya, saya setuju point membuka usaha sendiri saja.
ReplyDeleteitu yang diharapkan dari para angkatan kerja sekarang ini.
point banget
wah terima kasih mas zach sudah setuju dengan point membuka usaha sendiri,karena sangatlah penting.
Deleteia itu penting. sudah kbanyakan yang perlu kerja. sementara yang membuat kerjaan masih kurang
Delete3 tahun yang lalu nih kondisi saya kayak gini...merawa terwakili. #uhuk
ReplyDeletewah bagus deh kalau puisiku mewakili perasaan mas uyo :e
Deleteya mending memang buka usaha sendiri
ReplyDeletemari berwirausaha :mj
Deletesungguh kejam negri kita ini, kemakmuran rakyat terabaikan.tuan berdasi sudah gila..
ReplyDeleteuntung saya ngga pernah punya dasi
Deletesaya juga ga punya.ehehe
Deleteah si mas hendri dan cilem bisa saja hehehe
DeletePemerintah harus melarang perusahaan yang menggunakan robot, karena bisa membuat pengangguran semakin banyak,
ReplyDeleteapalagi robot gedek deh
Deletegimana kalo transformer ya?
Deletewah jangan pakai transformer,kalah saing robot yg ada di indonesia xD
DeleteSarjana pun bukan jaminan memudahkan datangnya pekerjaan -_-
ReplyDeleteBener banget -____-
ReplyDeletesecara masih nganggur juga saya
“Buat penggangur yang masih saja sibuk mencari kerja, bagaimana dengan membuka usaha sendiri saja..."Skak mat buat yang masih nganggur hanya nunggu jadi karyawan kenapa tidak langsung jadi bos saja dengan buka usaha sendiri
ReplyDeletebaca puisi ini jd inget saat2 dulu masih cari kerjaan... :) kirim banyak lamaran, interview, ditolak, tapi 6 bln kemudian, hasilnya berbuah manis :) Semangat ya yg lg nyari kerjaa ^o^ Pasti nanti ditunjukin jalan..rezeki ga kemana kok :)
ReplyDeletesindiran yang menohok banget mas...
ReplyDelete"kota macam apa ini?"
*set dah, bacanya gimana gitu :)
he he he
asik pusisi bertuturnya. xD kalo yang saya denger sih, mereka mencari kerja untuk menambah pengalaman sehingga saat merasa cukup, mereka akan memantapkan diri untuk membuka usaha sendiri. tau deh bener apa kagak.
ReplyDeletesemakin tahunnya angka pengangguran semakin besar. Puisinya kren kang . dalem bener kata"nya hehe
ReplyDeletemaka sebaiknya usahakan berkeasi dan berinovasi dan ngga mikir mencari kerja tapi menciptakannya
ReplyDeletepasti banyak yang terwakili perasaannya dengan puisi ini :D
ReplyDeleteentah kesindir XD ya memang mending usaha sendiri, jadi bos
Sebenarnya...lapangan kerjaan itu banyak mas, cuma kita gak tau dimana tempatnya..nah...itu dia...hehehe
ReplyDeleteBukak usaha jugak punya resiko bangkrut.. Mana butuh modal lagi.. Itu mungkin alesan banyak orang masih lempar lamaran kerja sana sini :D
ReplyDeletePengangguran di kota lebih berbahaya kalau saya pikir dibanding di desa.
ReplyDeleteJalan keluarnya ya itu, wirausaha :))
ReplyDeletepernah nganggur mpe 6 bulan aku
ReplyDeletekeren sekali mas, saya suka saya suka
ReplyDeleteyang keren membuka usaha sendiri mas, kemudian membuka lowongan untuk penganggur lain.
ReplyDeleteSemangat!
Harus berani mengubah pola pikir mas demi baiknya masa depan. Puisinya keren mas.
ReplyDeletePuisi yang sangat membangun
ReplyDeletekita harus bisa membangun usaha sendiri, dan mulai merekrut pagawai agar bisa mengurangi tingkat pengangguran ya mas..
ReplyDeleteSemoga perjuangannya enggak kandas di tengah jalan dan segera Ilahi beri pekerjaan yang cocok dan yang terbaik kita mas. Btw, puisinya dalam pemilihan katanya sangat mengena sekalipun dengan kalimat sederhana, bukan majas. ^.^
ReplyDeleteDitunggu juga kedatangannya.
udah banya sepertinya pusisinya mas...bisa jadi koleksi juga ni.
ReplyDeleteSalam kenal
Sebenarnya lapangan kerja sih banyak. Namun upah yang tidak layak seringkali membuat orang terpaksa mending pilih menganggur.. :(
ReplyDeleteDi Jakarta, kalo sdh dapet kerja dan gajinya cocok, kudu dipegang ketat, krn susah cari kerja...;)
ReplyDeletePengangguran akan berkurang jika mereka mampu membaca peluang untuk membuka dan menciptakan lapangan kerja baru. Tidak sekedar fokus mencari kerja terus-menerus. nice post :D
Delete