Aku hanya duduk di atas
kasur lama yang sudah tidak empuk lagi, melamun bersama angin yang menerpa dari
sela-sela jendela kamar ini. Kamar begitu berantakan, pakaian, puntung rokok
berserakan menghiasi tikar plastik yang semakin usang. tiba-tiba dari handphone
pribadi terdengar suara dan ternyata ada satu orang ingin menjadi teman
BBM,kemudian aku terima.
Oh
Bidadari : “Gimana kabar kamu….”
Oh Andrian : “Alhamdulillah Baik,kamu?.”
Oh
Bidadari : “Aku baik,Alhamdulillah,Aku takut kamu sakit”
Oh Andrian : “Aku sehat kok,jangan
perhatian gitu.”
Awal
yang sangat aneh setelah kurang lebih 7 bulan tidak berkomunikasi sedikitpun.
Melihat pesan darinya saja sudah sangat membuatku bahagia, apa lagi jika aku
bisa bertemu dengannya dan tetap seperti pertama saling mengenal. Seperti ada
banyak kupu-kupu indah berterbangan, begitu indah anugrah Tuhan atas rasa yang
kumiliki untuknya. Aku sangat berharap ia merasa beruntung dengan segenap rasa
yang kupunya.
Tak
pernah terlintas dalam benakku bahwa semua wanita sama. Hanya lelaki bodoh yang
berpikiran seperti itu. Wanita memang tak semuanya sama namun hampir semua
lelaki pernah menemui wanita yang sama, yang selalu menyakiti hatinya dengan
segala mulut manisnya. Tak terkecuali aku, akupun mengalaminya. Wanita yang
pernah mengisi waktu di hidupku tak semuanya menyakitiku, hanya saja hampir
semuanya memiliki perangai yang sama.
Ia
berjanji akan menghampiriku di Kota Banjarbaru, di kota tempat kami bertemu dan
memadu kasih.Tidak pernah sedikitpun memikirkan segala penghalang yang ada
untuk saling bertatap muka. Namun, sudah hampir dua minggu ia tidak kunjung
hadir di hadapanku. Hanya pesan penuh janji dan janji,selalu janji, terpampang
di layar handphoneku.
Aku
merasa ada yang semakin berubah, ada yang semakin berbeda.Aku pikir 7 bulan
tidak saling berkomunikasi,sudah berubah, Aku hanya bisa diam dengan semua yang
telah ia lakukan. Tidak jarang kami bertengkar karena hal yang sepele bahkan
hal yang sangat sepele. Aku marah padanya bukan karena dia mencoba menyakiti
dan mengecewakanku lagi, tapi karena aku sudah terlalu muak dengan segala
egonya yang birpikir bahwa aku sangat mencintai dan menginginkannya. Aku muak
dengan segala drama yang ia tampilkan di panggung sandiwaraku.
Kadang
aku merasa seperti orang bodoh yang menunggu bidadari jatuh dari khayangan
tepat di pelukanku. Semua rasa merubah menjadi risau yang tidak berujung.
Semua rasa gundah bercampur dengan rasa cinta dan rindu yang terlalu tabah
menunggu.
Oh
Bidadari : “Aku bisa jelaskan ini semua, nanti aku jelaskan.”
Oh Andrian : “Apa lagi yang ingin kamu jelaskan? Sudah cukup jelas,aku melihat
fotomu saat di atas bukit,begitu
mesranya,kau sedang bersandar di pundaknya”
Oh
Bidadari : “………………….”
Pertengkaran
di telpon pun memecahkan heningnya malam. Hanya riuh yang terdengar begitu
jelas dari balik jendela yang penuh debu, memecah suara adzan isya yang berkumandang
tepat di depan rumah.
Aku
tidak pernah menduga kehadirannya hanya untuk kembali membuka goresan lama yang
pernah dibuatnya. Hari demi hari berlalu begitu saja, semua sudah jelas,hatinya
ternyata begitu mudah untuk orang itu,yang masih belum tahu nama lelaki itu.
Semuanya jelas dan berubah,saat kontak BBMnya aku hapus,tidak berharap
mendengarkan alasannya lagi dan akhirnya semua sudah jelas (dengan emosinya selalu
berulang mengucap kata “Semuanya sudah jelas”).
hayuuu siapa nama lelaki itu ?
ReplyDeleteaku yakin si palui :v
Deletedatang dan pergi oh begitu saja :D
ReplyDeleteya begitulah.
Deletedia datang begitu saja, dan pergi begitu saja. gue rasa agak sedikit mirip film mili & nathan ini yak. ohandrian, kenapa dia datang hanya untuk membuka kembali goresan yang lama?!
ReplyDeletemungkin perasaan km aja jev.
Deletetunggu komentar +50 baru aku jawab :v
yang kayak gini memang mesti dinyanyiin.
ReplyDeleteKau datang dan pergiiii~ oh begitu sajaaa~ semua kuterima~ apa adanya~
huuuu suaranya bagus hehehe
Deletekomentarnya selalu sama ya mas fikri :D
ReplyDeletebroo, memang terkadang semua yang menyakiti nantinya akan menghampiri lagi berharap akan dimaapi.. meskipun terkadang suka baper kalo bahas masa lalu :" huu
ReplyDeletehehehe ya begitulah bro,dikit-dikit baper ,miris sendiri jadinya :v
Deleteoiya,terima kasih sudah mampir ke blogku.
Kyk sepenggal lahunya letto
ReplyDeletegak pernah dengarin lagunya letto mbak hehehe
Deletepengalaman pribadi mas?
ReplyDeletebiar gimanapun, goresan lama emang ga bisa dihapus ya
baca artikel ini gimana gitu...
gak juga sih mas hehehe :)
Deletesebenarnya bisa aja,tapi semua kan butuh waktu.
bagus bagus
ReplyDeletewih mbem baca juga.
Deleteehm mantap, salam kenal ya
ReplyDeleteterima kasih mas atas kunjungannya.
DeleteJadi galau gan abis baca ini.....
ReplyDelete#gubrak
apalagi kalau mas wahab ngalamin,mungkin galaunya gak ketolongan hehehe
Deleteceritanya bikin haru,,masa lalu memang begitu ya selalu datang dan pergi :)
ReplyDeleteterima kasih atas kunjungannya.
Deleteya seperti itulah yg namanya cinta :)
Duh kalo galau gak usah ngajak2 kayak gini dong mas..
ReplyDeletekhilaf neng,ini aku ada tisu xD
DeleteTerkadang hidup semeriah itu. Semeriah saat dia datang, dan semeriah pula kesedihan yang ada saat dia pergi. Sesuka hatinya ia datang tanpa memikirkan duka yang (mungkin) ada. :)
ReplyDeletejiah,mas andrian ternyata sedang galau....hihihihi.
ReplyDeleteo ya sekedar masukan,huruf di artikelnya terlalu kecil mas.
pusing bacanya.
datang dan pergi, satu rumus tuhhh... :D
ReplyDeleteHehee, sya juga pernah ngalamin ini mas.
ReplyDeleteHampir percis sama kejadiannya
uhuk,uhukk