Poetry In Action At Mingguraya Dengan Tema “Ibu Di Untaian Puisi, Kau Tetap Bayinya”

Agenda Poetry in Action bulanan di Panggung Bundar Mingguraya, mengangkat tema: “Ibu Di Untaian Puisi, Kau Tetap Bayinya”, yang insya Allah dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 20:30 s/d Selesai. Merupakan kebahagian bersama adanya partisipasi untuk pengisi acara, seperti tampilan tradisi lisan, musikalisasi puisi, baca puisi, teater (petilan), teatritikal karya sastra, monolog, dan lainnya. Terbuka untuk umum dan bersifat partisipatif.

Ketika kau lahir hingga saat ini, waktumu tak berbeda di mata dan hati Ibu, kau tetap bayinya. Bagaimana pun kau kuat dan mampu, Ibu menyentuh kau dengan puitis, begitu juga ketika Ibu diuntaian puisimu, tiada lain mengingatkanmu pada kehangatan, keberanian, kegigihan, kesungguhan, keikhlasan, kejujuran, kekuatan, dan kebahagiaan.

Ibu di untai puisi, kau tetap bayinya, meski waktu menghentikanmu, “Kecuali pesan mahasuci/restu Ibunda ditatah di batu:/Si Anak Hilang telah kembali!/Kujemput di pangkuanku!” (Tatahan Pesan Bunda – Sitor Situmorang). Ibu di untaian puisi …

Anda dipersilahkan mengungkapkannya lewat puisi atau penampilan teater (petilan)/monolog, atau bentuk lainnya, tentu sangat membanggakan jika Anda membacakan puisi karya Anda sendiri yang berhubungan dengan tema di atas, namun silakan membacakan puisi karya orang lain atau Anda yang menulis puisinya dan teman Anda yang membacakannya.

Penyelenggaraan kegiatan ini terlaksana atas dukungan donasi banyak pihak. Donasi atau hadiah (seperti buku) dapat diserahkan langsung pada saat acara, atau menghubungi pelaksana (Hp. 05117480441 atau 085246955352). Kegiatan bulanan ini masih mengharapkan donasi untuk menambah peralatan pendukung lainnya, seperti sound system dan penyelenggaraannya. Terima kasih kepada donatur Dewa Pahuluan dan semua pihak yang telah mendukung acara pada bulan November 2014.

Bagi Anda yang berkenan membawa makanan ringan (kudapan) dipersilakan. Juga berharap sumbangan acara dari dangsanak sabarataan (sanggar/teater/kelompok/komunitas/dll) yang disesuaikan tema acara dan dikoordinasikan sebelumnya.

Kehadiran Dangsanak Sabarataan adalah puisi dan tradisi itu sendiri.

(Akademi Bangku Panjang Mingguraya)

Cc: Turut mengundang:
Dewan Kesenian Kota Banjarbaru.

Banjarbaru, 22 Desember 2014


Foto kegiatan -> "Puitika Pinamusti" 

Sumber  : Poetry In Action At Mingguraya dan Masyarakat Sastra Kalimantan Selatan

Ibu

Peluknya menenangkan jiwaku
Senyumnya membangkitkan semangatku
Cinta dan kasihnya begitu tulus
Doa-doanya mengiringi setiap langkahku
Tak henti-hentinya selalu memberikan pengorbanan
Saat hilang arah dia yang selalu mengingatkan dan menuntunku
Saat berada di sisi kelam ibu adalah cahaya terang hidupku
Bersamanya aku merasa aman dan damai
Tapi…..masih saja aku tak mampu membalas semua kasihnya
Hingga saat ini keluhku masih saja menjadi beban pikirannya
Tapi.....ibu selalu mengerti dan tersenyum manis 
Oh ibu…..tak terhitung rasa syukur aku di lahirkan olehmu
Oh ibu.....tempat belajarku banyak hal tentang kehidupan
Oh ibu…..senyum,tawa,keringatmu selalu kuingat
Oh ibu…..hanya satu kata yang bisa ku ucap MAAF.

Hanya Rasa

Apakah aku masih terjebak dicerita lama
Atau aku yang selalu mengingat cerita lama
Kini rasa gelisah tentangnya kembali hadir
Bayangnya kembali dibenak pikiranku
Kenapa rasa ini selalu menghampiriku
Apakah aku takut?ketika dia tak mengingatku lagi
Apakah aku takut?ketika melihat pandangan matanya yang tak lagi sama
Apakah aku takut?ketika bisiknya tak lagi hadir didalam setiap lamunan
Tapi semua hanya rasa pada cerita lama
Walaupun sudah melangkah jauh
Semua rasa ini akan selalu ada.

Festival Budaya Pasar Terapung 2014

Banjarmasin - Setelah di suguhi malam tanglong, pasar terapung dan expo yang meriah oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sehari penuh. Kali ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga akan mengadakan Festival Budaya Pasar Terapung 2014. Event yang di adakan Pemprov ini di selenggarakan oleh pihak Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan pada 3 hari berturut-turut tanggal 16-18 Desember 2014.

Dalam event kali ini, Pemprov Kal-Sel juga mengusung budaya yang akan di persembahkan dalam berbagai kegiatan. Ada beberapa kegiatan seperti Kuliner, Fashion Carnaval, Permainan hingga Perahu Naga yang biasanya di temukan pada saat Hari Jadi Provinsi. Bagi yang ingin mengikuti kegiatan ini bisa menghubungi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi atau hadir di saat kegiatan acara.

Dan gasan buhan pian nang mangaku Banjar, rugi tu pang amun kada umpat. Sama-sama kita bangga akan budaya sorang. (terjemahan bahasa banjar ke indonesia - dan untuk kalian yang ngaku orang banjar,rugi kalau tidak ikut. sama-sama kita banggakan budaya sendiri)
 
 Berikut Jadwal Kegiatan Festival Budaya Pasar terapung 2014:

- Selasa, 16 Desember 2014

A. BANJAR FASHION CARNAVAL
Tempat    : Hal. Kantor Gubernur Kalimantan Selatan Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin
Waktu     : 15.00 Wita – selesai

B. OPENING CEREMONY FBPT 2014
Acara      :
  • Parade 10 Besar banjar fashion Carnaval
  • Tarian Pembukaan oleh Juara 1 Festival Tari Kalimantan Selatan
  • Madihin
  • Kolaborasi Lagu banjar
  • Barongsai
  • Fashion Show Sasirangan
  • Water Show oleh Pemadam Kebakaran
Tempat    : Hal. Kantor Gubernur Kalimantan Selatan Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin
Waktu     : 19.45 Wita – Selesai

- Rabu, 17 Desember 2014

A. Festival Sinoman Haderah dan Festival Balogo
Tempat    : Hal. Kantor Gubernur Kalimantan Selatan Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin
Waktu     : 07.30 Wita – selesai

B. Festival Perahu Naga
Tempat    : Siring Sungai Martapura (Jl. Jend. Sudirman Banjarmasin)
Waktu     : 08.30 Wita – selesai

C. Panggung Hiburan
Acara      :
  • Tarian Pembukaan
  • Musik Bamboo Part I
  • Parade Musik & Tari DKI Jakarta
  • Tarian Kreasi Kalsel Part I
  • Musik Bamboo Part II
  • Tarian Kreasi Kalsel Part II
  • Kolaborasi All Artist
Tempat    : Hal. Kantor Gubernur Kalimantan Selatan Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin
Waktu     : 19.45 Wita – Selesai

- Kamis, 18 Desember 2014

CLOSING CEREMONY
Tempat    : Hal. Kantor Gubernur Kalimantan Selatan Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin
Waktu     : 16.00 Wita – Selesai
Info saya dapatkan dari banjarmasin info,Terima kasih.

Hari-Hari Berlalu

Renungkan dan tanya pada diri
Masihkah harus mengulangi
Ketika dapat kesempatan begitu saja dibuang
Sudahkah memikirkan sebab-akibatnya
Tapi,semua sudah terjadi
Kini hari-hari hanya berselimutkan penyesalan
Ingat!jadikan pelajaran untuk dikemudian hari
Begitu cepat hari-hari berlalu
Kembali berusaha untuk mendapatkan kesempatan
Tapi,tak jua membuahkan hasil
Tak bosan melalui hari dengan hal yang sama
Apa yang salah!kembali tanya pada diri
Dan memanjatkan doa kepadaNYA
Hingga menunggu waktu itu tiba.

Poetry In Action At Mingguraya Dengan Tema “Orang-Orang Kembali, Engkau Kah Itu Tradisi?”

Agenda Poetry in Action bulanan di Panggung Bundar Mingguraya, mengangkat tema: “Orang-Orang Kembali, Engkau Kah Itu Tradisi?”, yang insya Allah dilaksanakan pada tanggal 21 November 2014, pukul 20:30 s/d Selesai. Merupakan kebahagian bersama adanya partisipasi untuk pengisi acara, seperti tampilan tradisi lisan, musikalisasi puisi, baca puisi, teater (petilan), teatritikal karya sastra, monolog, dan lainnya. Terbuka untuk umum dan bersifat partisipatif.

Seni tradisi, spontan dan atraktif, mengajak masuk dalam suasana kegembiraan, dengan hubungan yang cair dan langsung berinteraksi, tentu berbeda dengan keterpisahan orang-orang dengan berbagai peralatan yang menghubungkan secara visual dan suara; namun terasa lebih sepi dan sunyi setelahnya. Orang-orang kembali, saat titik kritisnya muncul, dan di situlah tradisi menjadi kerinduan yang halus hadirnya, bahkan diabaikan rasa itu.

Bagaimana seni tari bagandut? Adakah orang-orang yang kembali, menggali dan mengeksplorasi kembali, serta mengolah sebagai seni pertunjukan yang dirindukan. Sembari baca puisi, kehadiran kawan-kawan yang akan menyuguhkan tari bagandut, sungguh menambah warna panggung ini. Orang-orang itu kembali, bahwa mereka tidak diam namun bergerak dengan cara dan pandangannya sendiri.

Anda dipersilahkan mengungkapkannya lewat puisi atau penampilan teater (petilan)/monolog, atau bentuk lainnya, tentu sangat membanggakan jika Anda membacakan puisi karya Anda sendiri yang berhubungan dengan tema di atas, namun silakan membacakan puisi karya orang lain atau Anda yang menulis puisinya dan teman Anda yang membacakannya.

Penyelenggaraan kegiatan ini terlaksana atas dukungan donasi banyak pihak. Donasi atau hadiah (seperti buku) dapat diserahkan langsung pada saat acara, atau menghubungi pelaksana (Hp. 05117480441 atau 085246955352). Kegiatan bulanan ini masih mengharapkan donasi untuk menambah peralatan pendukung lainnya, seperti sound system dan penyelenggaraannya. Terima kasih kepada donatur Dewa Pahuluan dan semua pihak yang telah mendukung acara pada bulan Oktober 2014.

Bagi Anda yang berkenan membawa makanan ringan (kudapan) dipersilakan. Juga berharap sumbangan acara dari dangsanak sabarataan (sanggar/teater/kelompok/komunitas/dll) yang disesuaikan tema acara dan dikoordinasikan sebelumnya.

Kehadiran Dangsanak Sabarataan adalah puisi dan tradisi itu sendiri.

(Akademi Bangku Panjang Mingguraya)

Cc: Turut mengundang:
Dewan Kesenian Kota Banjarbaru.

Banjarbaru, 21November 2014


Sumber  : Poetry In Action At Mingguraya dan Masyarakat Sastra Kalimantan Selatan

Tolong Kembali

Tahun-tahun sudah berlalu
Bila kau datang kembali,peluk erat aku
Disini aku masih menunggu,ya tentu kumerindu
Ingin kulihat senyum diwajahmu
Tapi,itu hanya sebuah angan
Kau tak pernah kunjung datang kembali
Hanya dalam sebuah khayalku saja
Kau datang kembali,kemudian pergi
Waktu perlahan menghapus rasa dan ingatan
Semua berbeda,tak pernah lagi sama 
Ku ingin hanya katakan padamu
Masihkah kau ingat wajahku…..
Masihkah kau merindukanku…..
Kembalilah,sebab aku masih disini

Agenda Kegiatan Dalam Rangka Hari Nusantara 2014

 
- Festival Teater Mamanda Se-Kalimantan Selatan
Kamis - Sabtu, 27 - 29 November 2014
pukul 20.00 s/d selesai
di Halaman Pasar Limbur Raya, Kotabaru


- Atraksi Titi Tali Suku Bajau
Jum'at, 5 Desember 2014
di Siring Laut, Kotabaru

- Festival Tari Melayu/Pesisir/Japin se Kalimantan
Sabtu - Minggu, 6 - 7 Desember 2014
pukul 20.00 s/d selesai
di Siring Laut, Kotabaru

- Lomba Perahu Katir
Sabtu, 6 Desember 2014
pukul 09.00 s/d selesai
di Pulau Laut, Kotabaru

- Pawai Budaya/Festival Budaya Saijaan (FBS) 2014
Minggu, 7 Desember 2014
pukul 09.00 s/d selesai
di Siring Laut, Kotabaru

- Pagelaran Kesenian Daerah
(Musik Etnis, Mamanda, Tari Daerah, Wayang Kulit)
Senin, 8 Desember 2014
pukul 20.00 s/d selesai
di Siring Laut, Kotabaru

- Sepekan Hiburan Rakyat
(Expo Hari Nusantara 2014)
9 - 12 Desember 2014
pukul 10.00 s/d selesai
di Siring Laut, Kotabaru

- Festival Budaya Laut
(Lomba Lagu Alahai & Senandung, Lomba Menyusun/Merangkai Bagang, dll)
10 - 12 Desember 2014
pukul 20.00 s/d selesai
di Siring Laut dan Pantai Gedambaan, Kotabaru

- Upacara Puncak Peringatan Hari Nusantara Tahun 2014
hiburan : Gelar Tari Kolosal Hari Nusantara, Musik Daerah, Sinoman Haderah, Tari Tepuk Mayang, dan lain-lain
Sabtu, 13 Desember 2014
pukul 09.00 s/d selesai
di Siring Laut, Kotabaru

Info saya dapatkan dari  Pariwisata KotaBaru , Terimakasih.

Sebuah Foto

Dilemari tua kamar,kutemukan sebuah foto “KITA”
Kembali teringat cerita lama…..yang terkubur bersama waktu
Bayangmu kembali dibenak pikiranku
Kenapa selalu saja sama….apakah itu rindu

Teringat ucapmu…..biarkan waktu yang menentukan
Teringat jawabku…..waktu hanya akan menenangkan
Hingga kita akan saling belajar melupakan dan ikhlas
Kenapa selalu saja sama…..sibuk dengan ingatan itu

Suara jarum jam perlahan meninabobokanku
Hinggaku terlelap diranjang kamar kumuh ini
Dengan sebuah foto ”KITA” dipelukanku
Kenapa selalu saja sama

Kabut Asap Masih Selimuti Kotaku

 

Terdengar sepanjang jalan hanya suara “uhuk uhuk”
Sesak nafas…..tak kuat menghirup udara bercampur kabut asap
Mata merah seperti marah,nyatanya karena kabut asap
Tak ada nikmatnya udara malam, dini hari ,siang
Semua…..hanya diselimuti kabut asap

Seketika kabut asap menipis,nyatanya hanya sesaat
Binatang malam pun tak lagi menari dibawah sinar rembulan
Nyatanya sinar rembulan pun tak ada
Tertutup oleh pekatnya kabut asap

HAI! tangan tak bertanggung jawab…..
HAI! apakah matamu melihat…..semua ulahmu
HAI! orang-orang mengeluh…..semua ulahmu
HAI! semua terlihat menyedihkan


"Hentikan pembakaran hutan dan lahan! Udara di wilayah kami tak lagi bersahabat!." 

Bertambahnya Usia

Alhamdulillah,waktu memang begitu cepat berlalu,ada suka dan duka,terimakasih ya allah masih di beri kesehatan dan nikmatMU sampai saat ini,dan mama abah,buncit,sahabat-sahabat atas doanya.


di usia yang sekarang tentunya masih di beri kesempatan untuk meningkatkan amal dan ibadah kepada Allah dan semoga selalu dapat berkarya,membahagiakan orang-orang di sekitar,di limpahkan rezeki yang halal (berkah),Impian yang masih belum tercapai semoga selalu di mudahkan Allah SWT.amin.

Poetry In Action At Mingguraya Dengan Tema "Kabut Asap Duka Bahasa Banjar Lupa Gemerisik Getar Kuriding"

Mingguraya, 24 Oktober 2014 -- Pukul 20:30 Wita
Agenda Poetry in Action bulanan di Panggung Bundar Mingguraya, mengangkat tema: “Kabut Asap Duka Bahasa Banjar Lupa Gemerisik Getar Kuriding”, yang insya Allah dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2014, pukul 20:30 s/d Selesai. Merupakan kebahagian bersama adanya partisipasi untuk pengisi acara, seperti tampilan tradisi lisan, musikalisasi puisi, baca puisi, teater (petilan), teatritikal karya sastra, monolog, dan lainnya. Terbuka untuk umum dan bersifat partisipatif.

Bulan Oktober mengingatkan pada sumpah pemuda (28/10) dan merupakan bulan bahasa, namun duka merayap lembut menyergap masyarakat Kalimantan Selatan; halimun gelap menyusup dalam udara seakan tiada bahasa pantas mengungkapkannya.

Lihatlah, Hulu Sungai Tengah menyerahkan lahan sekitar 48 hektar hanya untuk tambang gamping memenuhi kebutuhan bahan bangunan dengan mengabaikan potensi marmer dan dampak harga eksternal bermata duka dan lara. Lahan-lahan persawahan di Gambut begitu mudah berubah peruntukannya, menjadi bangunan-bangunan dengan pola pikir yang sama. Begitu juga desa-desa di Balangan harus mengalah pada pertambangan yang harganya terbatas, sedangkan desa produktif tiada terbatas, seakan bahasa yang ada adalah kuasai, kuras, dan kabur; kabut asap.

Bahasa Banjar sedang berduka, tiada mampu menahan atau membela keindahan alam dan martabat penggunanya. Gemericik masih terdengar, getar kuriding tetap dapat menembus kabut asap, tiada duka mengekang bahasa ibu, jadi adakah bahasa perlawanan yang bermartabat melalui bahasa Banjar? Badai alami pasti berlalu, badai kedukaan bahasa hanya berlalu jika di dalamnya muncul bahasa perlawanan. Puisi, di mana Anda sang bahasa Banjar?

Anda dipersilahkan mengungkapkannya lewat puisi atau penampilan teater (petilan)/monolog, atau bentuk lainnya, tentu sangat membanggakan jika Anda membacakan puisi karya Anda sendiri yang berhubungan dengan tema di atas, namun silakan membacakan puisi karya orang lain atau Anda yang menulis puisinya dan teman Anda yang membacakannya.

Penyelenggaraan kegiatan ini terlaksana atas dukungan donasi banyak pihak. Donasi atau hadiah (seperti buku) dapat diserahkan langsung pada saat acara, atau menghubungi pelaksana (Hp. 05117480441 atau 085246955352). Kegiatan bulanan ini masih mengharapkan donasi untuk menambah peralatan pendukung lainnya, seperti sound system dan penyelenggaraannya. Terima kasih kepada donatur Dewa Pahuluan dan penyumbang buku hadiah Taberi Lipani, Selvia Stiphanie, Zulfaisal Putera (Majalah Horizon), Dewa Pahuluan, dan hadian kaos Amanda Nasution, juga kudapan dari rombongan Barabai (Lapak Seni dan Sastra Dwi Warna), serta semua pihak yang telah mendukung acara pada bulan September 2014.

Bagi Anda yang berkenan membawa makanan ringan (kudapan) dipersilakan. Juga berharap sumbangan acara dari dangsanak sabarataan (sanggar/teater/kelompok/komunitas/dll) yang disesuaikan tema acara dan dikoordinasikan sebelumnya.

Kehadiran Dangsanak Sabarataan adalah puisi dan tradisi itu sendiri.

(Akademi Bangku Panjang Mingguraya)

Cc: Turut mengundang:
Dewan Kesenian Kota Banjarbaru.

Banjarbaru, 24 Oktober 2014


Sumber  : Poetry In Action At Mingguraya dan Masyarakat Sastra Kalimantan Selatan

Sebuah Ingatan

Kenapa masih di sini
Kenapa tak pergi 
“Kata dirimu”

Tak ada senyum
Tak ada air mata
“Begitu jelas di wajahmu”

Bahagia bersama-sama
Satu harapan untuk satu tujuan
“Ucap janji hati kita”

Apa dirimu lupa
Memohon doa-doa pada-Nya
“Tak ada jawab darimu”.

Selalu Mengingat Namamu

Ketika dalam kesusahan begitu dekat denganmu
Selalu menyebut namamu Ya Tuhan ku…..
Ketika dalam kebahagiaan 
Selalu ingin tetap menyebut namamu seperti berada dalam kesusahan
Jangan biarkan rasa bahagia membuat lupa padamu Ya Tuhan ku…..
Setiap hembus nafas dan detak jantung bersama mengingatmu
Selalu bersamamu…..
Selalu mengingat petunjukmu Ya Tuhan ku.

Wanita Tua Dan Anak

Di lampu merah tepat tengah keramaian kota
Suara-suara mobil dan motor mewah berhenti
Terlihat wanita tua dan anaknya
Menadahkan tangan
Memohon sedikit uang
“Tolonglah pak bu mas ! anak saya belum makan”

Di tengah-tengah keramian,toko-toko,rumah warga
Sang anak menadahkan tangan
Memohon sedikit uang
“Tolonglah pak bu mas ! saya dan ibu belum makan”
Ketika…..seseorang memberikan uang
“Ucap kata sang ibu,terimakasih dan beribu doa” 
Sebagian ada yang tak peduli
“Sang anak menundukan kepala dan berlari ketempat lain”

Duduk lah ibu dan anak di kaki lima
Sang ibu memeluk anaknya
Mata sang ibu terlihat jelas “kesedihan,rasa malu,keputusasaan”
Dan berharap kehidupan yang tak seperti ini.

Sebuah Kenangan

Apakah perlu membenci pada sebuah kenangan
Kenangan mengajarkan kita merasakan pahit dan manis
Kenangan mengajarkan kita pada sebuah peringatan yang nyata
Tuk mengenali suatu tindakan di kehidupan yang baru
Tak pantas…..saling membenci
Simpan kenangan ini…..
Agar menjadi rekan pengingat sepanjang usia…..

Ini Kehidupan

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu
Baru beberapa tahun yang lalu,aku lulus sekolah
Kini sudah bekerja dan kuliah
Bekerja…..untuk mengubah hidupku dan keluarga
Kuliah…..untuk pendidikan yang lebih baik
Sejarah hidup yang tak pernah terpikirkan
Dunia masih berputar,terimakasih Tuhan
Warna hitam yang menghiasi kepala,kini pun mulai memutih
Wajah rupawan yang pernah terlihat,kini pun mulai keriput
Pasti bisa…..membahagiakan orang tua
Dan selalu bersama di jalan Tuhan
Ucap dalam hati…..semoga tak lupa 
Mencari pahala agar dosa bisa terhapus. 

Terus Tetap Tersenyum

Haruskan hanya berdiri diam,tentu saja tidak ? dan ketika mulai pergi sendirian tak seorang pun yang memperhatikan,tak ada seorang pun yang menyadari saat menangis ? siapa yang perduli saat seperti ini,hanya Tuhan dan kedua orang tua lah.
Bukan mereka yang selalu membuat tertawa,tak tau kenapa masa-masa kehidupan berada dititik terendah,mereka seperti tak perduli. tak nampak lagi wajah sahabat-sahabat,mereka seperti bukan sahabat. 

Akibat

Aku Kembali

Mengingat wajah yang lama tak kulihat
Mengingat kenangan yang masih ada sedikit harapan
Tapi….. aku terlalu lama pergi
Semua berbeda.....

Aku Di Sini
Memohon agar rindu ini bisa bersatu kembali
Mengharap satu kesempatan
Membangun kembali rasa saling menghargai dan membutuhkan
Tapi…..dirinya tak kunjung tiba

Aku Pergi
Meninggalkan emosi yang saling beradu
Hingga goresan hati tertutup oleh waktu
Untuk terakhir kalinya aku kembali di sini hanya untuknya
Akulah…..

Kue Khas Kalimantan Selatan

Buat teman-teman yang ingin ke kalimantan selatan untuk berlibur , jangan lupa untuk menikmati beberapa kue yang sangat di sukai oleh warga banua ( kalimantan selatan - banjarmasin ).Kurang lengkap rasanya kalau berlibur tanpa menikmati kue tersebut dan tentu saja akan memanjakan lidah teman-teman.
- Berikut beberapa gambarnya -
Amparan Tatak
Bingka

Cincin
Hintalu Karuang
Kalelepon
Cucur
Lempeng
Pais
Putri Selat
Tapai Baras
Wajik
Ya itu beberapa banyaknya dari kue khas kalimantan selatan yang paling di sukai, jadi jangan lupa cobain kue urangnya banua.

Dan buat teman-teman yang mau belajar bahasa daerah kalsel (banjarmasin) kunjungi kamus onlinenya DISINI .

Tentang Waktu

Mencari bayang mimpinya
Tak jua pernah ku lihat
Ingin ku temui
Tak jua tahu di mana
Dalam kesendirian ku mengenang
Tak jua dapat mengingat keindahan dirinya
Untuknya ku berpikir
Dapatkah tangan ini menggapainya
Nyata tetapi tak nyata
Sampai akhirnya waktu menyatukan kembali
Ternyata…..masih saja tak ku mengerti

Tulisan Di Dinding Kamar ?

Menulis di dinding kamar ya itulah kebiasaanku, tujuannya untuk sebuah motivasi kepada diri sendiri dan tulisan tersebut akan bisa di lihat setiap saat.


Beberapa tulisan-tulisan yang ada di dinding kamarku.
“Hari ini aku bisa memulai sesuatu yang baru, walaupun sebenarnya rasa gelisah selalu menghampiri, tapi tidak akan mempengaruhi niatku yang ingin terus bergerak”
“Allah selalu bersamaku,setiap hembus nafas, untuk apa takut dengan orang-orang yang tidak menyukaiku”

“Berkumpul canda tawa dengan orang tua setiap hari, ya hanya itu yang masih bisa ku berikan kepada orang tua,(membuat kedua orang tua tersenyum)”
“Banyak ku dengar hinaan dari orang-orang, (ok aku masih berjuang,tunggu ya)!”
“Berusaha dan di iringi doa, gagal coba lagi gagal cari solusi untuk tidak terulang”
“Aku tak mungkin terus seperti ini, Selama masih berjuang berusaha, Insyaallah sukses”
Ya itu hanya sebagian tulisan di dinding kamarku, mungkin akan selalu di tambah dan setiap tulisan tersebut tidak semata hanya tulisan yang di abaikan atau hiasan dinding kamar.

HUTKALSEL64

Tema Peringatan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014

 "Syariat di junjung, Adat di usung, Banua bauntung"

Arti dan makna logo hari jadi provinsi kalimantan selatan tahun 2014

  • Warna merah  : memiliki arti dan makna keberanian, gagah perkasa dan memiliki energi
  • Warna orange : sering di anggap warna dari inovasi dan modern
  • Warna kuning : warna yang cerah, hangat, bersahabat melambangkan kesuburan dan harapan bagi daerah provinsi kalimantan selatan. Di tambah dengan di sertakannya kain sasirangan yang sangat melekat pada ke khasannya kalimantan selatan. 
Info saya dapatkan dari Info Banua,Terima kasih

Pada Sebuah Kamar (Kebosanan Setiap Malam)

Sunyi ruangan ini orang-orang sudah tertidur
Yang terdengar hanya detik jarum jam
Rindu pecah membentur dinding
Tak ada satupun orang tahu

Melihat langit hanya bintang di atas sana
Hanya bersinar…..Hanya berkedip
Menghiraukan rindu pada dirinya
Tanpa peduli perasaan ini

Malam ini…..kepastianpun tak kunjung datang
Tetapi hati terus menggantungkan sebuah harapan
Ya…..lamunan ini hanya untuk dirinya
Hingga akhirnya akan terlupakan oleh waktu

Di Lantai Kamar ?

Aku tahu siapa aku, aku tahu apa yang dapat aku lakukan, aku tahu apa yang aku inginkan, kalau begitu, kenapa aku tetap berdiri diam, apa aku hanya menunggu waktu yang tepat, kenapa aku tak menggapainya, Tapi ? hal yang menurutku baik di mataku, belum tentu baik di mata-Mu.

Ya Allah... tenangkanlah hatiku yang bergemuruh, Ya Allah... engkau mengetahui perkara yang tersembunyi atau tidak tersembunyi yang aku alami, Ya Allah... yang maha memberi petunjuk, 
berilah aku jalan keluar, iringi langkahku dengan ridha-Mu.

Mulai Bosan

Aku mulai bosan dengan sandiwara ini
Hanya menghindar saat bertatap wajah denganmu
Inginku mengulang waktu yang lalu, hanya tuk menyapamu
ah…..
Hingga kini tak jua dapat kumenyapamu
Hanya perasaan gelisah yang menghampiri
Tiap kalinya ingatan kemarin kembali terulang
Yang kian hari menghantui
Dengan peluh di wajah kuhanya bisa menyapamu di dalam hati
Begitukah rindu, rindu pada ingatan kemarin.

    

"Suatu hari kita akan saling menyapa
bercanda tawa bersama,
seperti kemarin,percayalah"

Adakah Harapan

Jarum jam terus berputar, hari terus beranjak keriput
Banyak luka dan sakit yang terus menerus di rasakan
Adakah perasaan untuk bangkit kembali.....
Tuk membuka hati.....

Adakah perasaan untuk menghargai perasaan hati diri sendiri
Memang tak mungkin terus terpuruk
Memang tak mungkin terus menghancurkan semangat jiwa
Memang tak jelas seperti ini.....

Andai.....Jika sempat berbicaralah
Andai.....Jika semua tak saling angkuh kembalilah
Tak sanggup rasakan kesakitan ini
Terus menunggu tuk dapat sebuah jawaban.....

Komunitas Masyarakat Peduli Anak Kanker Banua Kal-Sel (KOMPAK'B KALSEL)

Buat sahabat-sahabat seluruh Indonesia terutama yang berada di Kal-Sel, kepedulian kita yang mampu ringankan penderitaan yang mereka alami, demi kemanusiaan kita jangan sampai menutup mata, kalau tidak sekarang kapan lagi kita bisa membantu sesama, kalau tidak kita siapa lagi. dengan #SEDEKAH kita dapat meningkatkan rezeki dunia akhirat. Ayo kita #SEDEKAH salurkan donasi bantuan anda untuk meringankan beban anak-anak kurang mampu Pengidap Penyakit Kanker RSUD ULIN Banjarmasin, berapapun donasi anda sangat-sangat membantu mereka :).

 
REK.BRI : 448901015991535
A/N : KOMPAK'B KALSEL
Bagi yang mau membantu anak-anak pengidap kanker secara langsung, bisa datang ke rumah singgah anak kanker JL.Kampung Melayu Gg.Kenari Raya.
Semoga donasi sahabat mendapatkan balasan dan di lipat gandakan oleh ALLAH SWT dan dapat membuat anak-anak terbebas dari penyakitnya agar dapat tersenyum kembali :).

Sebuah Cahaya Di Dalam Kamar

Komputer terus menyala sepanjang hari, hari pun terus beranjak keriput, ku coba keluar dari rumah untuk mencari udara, ku lihat senyum perempuan-perempuan yang sibuk bercerita dan orang lain yang melambaikan tangan  untuk menyapa ku, aku pun mulai bosan dan kembali ke dalam kamar dengan suasana kamar yang semakin panas dan sunyi.


Hari beranjak sore, ku mulai melihat duka langit dari sebuah jendela kamar, di iringi oleh irama petir dan angin yang tak bersahabat, yang terus sibuk menghantam atap rumahku.  Rintik hujan turun secara perlahan hingga tak terdengar lagi suara kebisingan. Ku lihat dari balik pintu kamar, ibu dengan rambut hitam yang mulai memutih, ku mulai berpikir, “kenapa hidupku selalu seperti ini, aku belum bisa membahagiakan orang tua ku” tiba-tiba ibu pun menghampiriku sambil tersenyum dan mengajakku berbicara.

Ibu : Gimana kuliah dan usaha yang mau dikembangin selama ini
Aku : Ya gini-gini aja bu, perlu uang yang lebih
Ibu :  Tetap semangat ya,karena ibu tidak bisa bantu
Aku : InsyaAllah bu 

Ibuku pun membiarkanku sendiri di dalam kamar, aku selalu berharap bisa membahagiakan orang tua.(ucapku dalam hati dengan tegas) mulai kurasakan suasana kamar menjadi dingin, karena duka langit.
Mulai kudengar suara teriakan anak kecil yang riang gembira bermain di bawah derasnya hujan aku pun mulai mengkhayal ingin kembali kemasa anak-anak yang selalu bahagia, hidup tanpa beban selalu bermain tanpa memikirkan masa depannya, Duarrrr irama petir begitu keras terbangun aku dari khayalan. Ku lepaskan penat dengan menonton TV, tapi yang ku lihat hanyalah basa-basi, Hingga ku putuskan untuk kembali kekamar untuk berbaring sejenak melepaskan penat.

Hujanpun berhenti, ku lihat dari jendela kamar sebuah cahaya di iringi pelangi yang begitu indah,ntah kenapa pikiranku mulai berubah dan berkata dalam hati “dibalik gelap, ketika ada cahaya, maka sesuatu akan terlihat begitu indah” dan aku pun mulai memaknainya,(ketika usahaku selama ini tidak begitu membuahkan hasil, insyaallah kalau terus berusaha mencoba dan bangkit, maka akan mendapatkan hasil yang begitu indah.) Kebosanan didalam kamar dengan banyaknya harapan.

Semoga kedepannya perjuanganku dalam usaha dapat berkembang dan dapat memberikan hasil dari perjungan kerja keras selama ini untuk orang tua tercinta. kalau pun gagal, aku kan tetap terus berusaha terus mencari solusi. Senjapun berlalu, mulai ku lihat gemerlap bintang-bintang dilangit biru, diselimuti sunyinya malam. Akupun memandangi langit dari jendela kamar, dan ku lihat bulan tersenyum di iringi lembutnya hembusan angin malam. Menyejukkan hati yang gundah. Hingga aku pun tertidur dan berharap setiap langkahku esok dan seterusnya mendapatkan hasil berguna untuk orang-orang yang aku cintai terutama orang tua……..
AMIN YA ALLAH(ucapku didalam doa sebelum tidur)


Di bawah Langit Banjarbaru

Di bawah Sinar Rembulan
Yang di hiasi awan-awan kelabu
Dalam lamunan….. aku menenun hati

Yang tercabik oleh waktu
Akulah kini yang meraung penuh penyesalan
Dan menatap sunyi cahaya rembulan

Yang kuselipkan….. sejuta harapan
Hanya untuknya…..
Tak kupahami berapa lama

Melintasi tahun-tahun
Mendengarkan cerita yang tak kunjung berakhir
Harapan yang tak sempurna….. hingga terbentuk sebuah kenangan

Gadis Itu

Oh matanya
Oh senyumnya
Ditempat itu kau selipkan rindu

Ku mulai mencari tahu
Hanya untuk sebuah nama
Siapa gadis itu.....

Kemarin,Hari ini,Besok
Ku masih mencari tahu
Hanya untuk sebuah nama

Ku biarkan rasa gelisah menghampiri
Waktu terus berlalu,Hingga aku tak pernah tahu
Siapa gadis itu.....

Ketika Lupa Bersyukur

Selalu ingin hidup kaya dan bahagia
Selalu ingin menang
Selalu ingin menjadi yang terbaik           

Selalu ingin dicintai
Selalu ingin dihormati
Selalu ingin memimpin dan bukan dipimpin

Selalu iri cemburu pada orang lain
Selalu ingin menjadi yang benar dan pertama
Selalu ingin dikenali semua orang

Selalu ingin.....selalu ingin.....
Sebenarnya kita sadar akan hal selalu bersyukur
Karena kita.....
Hanyalah.....titipan Allah
                                                                                       
"Semoga kita bisa selalu bersyukur
atas nikmat yang diberikan Allah
sekarang dan selamanya"

Hujan

Terjebak dalam getar irama hujan
Dinginnya udara membuat orang-orang menggigil
Merasakan.....duka langit

Kebisingan jalan pun tak lagi terdengar
Irama petir mengiringi irama hujan
Orang-orang ketakukan saat mendengarnya

Banyak orang yang menepi
Sebagian menerobos derasnya hujan
Gelisah pun menghampiri wajah orang-orang itu

Kesunyian

Hati ini gundah gelisah

Memandang orang disekitar dengan tatapan kosong
Yang terlihat jelas hanyalah senyum penuh kepalsuan

Terdiam dan merenung
Menghitung daun yang jatuh dari pohon
Tak satupun dapat dipahami

Membiarkan angin menghantam tubuh
Mencoba membangunkan dari kesunyian
Tapi....Kesunyian membuat tenggelam raga

Ini kesunyian bukan yang pertama
Karena kesunyian bagian dari jiwa 
Biarkan....semuanya berlalu

Jangan Ada Dendam

Cerita lama pasti sudah berlalu
Tidak perlu untuk dibuka kembali
Perasaan suka dan duka telah dilewati
Cerita baru memulai lembaran yang baru
Dengan segenap harapan dan impian yang berbeda
Terus membuat lembaran baru tanpa ada rasa dendam
Cerita lama dan baru
Akan menjadi cerita dimasa depan
Bersama engkau.........

Tak Ada Yang Tahu

Kita merindu lagi
Menyaksikan canda tawa kebersamaan bulan bintang
Kita merindu lagi
Ukiran malam keluh kesah
Kita merindu lagi
Ditanah ini tanah yang kita pijak dulu
Kita merindu lagi
Saat nanti kita jauh
Kita merindu lagi
Saat waktu memisahkan.

Wanita Tua Dan Gerobak

Panasnya matahari tidak mematahkan semangat
Mencari rezeki tanpa mengeluh hanya untuk sesuap nasi
Senyum dijawahnya menutupi kesedihan yang dipendam
Tak peduli dengan cibiran orang-orang disekitar
Beribu-ribu orang dialunan kota memandang dengan kejinya
Bergelut dengan aroma yang tak sedap
Berpindah dari satu tempat ketempat lain

Kebisingan ditengah kota adalah......
Melodi langkah kaki dan kegelisahan hatinya
Gerobak yang lusuh itu adalah sahabatnya
Sahabatnya......dalam mencari rezeki
Apakah kemiskinan selalu seperti itu
Jika boleh protes pada tuhan......
Aku hanya ajukan sedikit tuntutan
Meskipun kebisingan menghiasi harinya
Meskipun aroma tak sedap menghiasi harinya
Wanita tua itu tidak mengeluh

Bagaimana dengan pemimpin kota ini
apakah peduli

Apakah Ini Janjimu

     Malam ini di tempat yang tak terlupakan yaitu Taman kota,ku masih menunggumu hanya tuk sebuah janji ? malam semakin larut tak jua kulihat dirimu,mana janjimu yang ingin menghampiriku ? Apakah janji hanya janji ?
Ya…..terlalu bodohnya diriku berulang percaya ! Semoga janjimu masih bisa ku percaya !

Salam Dari Blog ohandrian

 
oh andrian © 2014 - 2020 | All Right Reserved