Hari ini saya dan rombongan road show puisi banjarbaru dengan jadwal mingguan, untuk mengenalkan keindahan syair puisi, lokasinya di pendulangan intan cempaka, yang terletak di kecamatan cempaka, kota banjarbaru, kalimantan selatan. Untuk menuju lokasi pendulangan intan, menempuh jarak kurang lebih 10 km dari kota banjarbaru.
Sebelum ke tempat tujuan utama pembacaan puisi, saya dan rombongan road show puisi menghabiskan waktu santai di warung 41, yang letaknya tidak jauh dari pendulangan intan cempaka, karena sangat disayangkan jika hanya lewat, karena di warung 41 ini terdapat berbagai macam kuliner khas kalimantan selatan yang begitu enak.
Harapan :
Karena hari sudah mulai beranjak keriput, kami pun mulai bergegas untuk pulang, sekian dulu perjalanan saya bersama komunitas road show puisi kalimantan selatan – banjarbaru dan anak-anak murid dari SDN cempaka 2.
Walaupun cuaca saat itu panas dingin,tapi saya dan rombongan tetap semangat,menikmati pemandangan disekitar pendulangan, yang masih jauh dari jamah tangan orang asing.
Ya disinilah kami kembali membaca keindahan syair puisi bersama anak-anak dari SDN Cempaka 2, selain membaca puisi anak-anak juga menulis puisi.dan yang saya lihat saat itu adalah wajah bahagia dari anak-anak yang sudah membacakan puisi,tentu puisi karya mereka sendiri,menari dan tertawa bersama dalam keindahan syair puisi.
Setelah selesai semua kegiatan di tugu intan trisakti cempaka, kami kembali melanjutkan pembacaan puisi ke lokasi penambangan intan, setelah tiba di lokasi penambangan, kami pun disambut oleh para pendulang batu intan dan batu akik. Setelah selesai semua kegiatan di tugu intan trisakti cempaka, kami kembali melanjutkan pembacaan puisi ke lokasi penambangan intan, setelah tiba di lokasi penambangan, kami pun disambut oleh para pengrajin batu intan dan batu akik.
Setelah santai untuk sekedar mengisi perut dengan mencicipi berbagai macam kue di warung 41, kami pun melanjutkan perjalanan untuk menuju pendulangan intan cempaka dan tentunya singgah dulu ke tugu Intan Trisakti Cempaka,karena disini terdapat relief sejarah pendulangan intan cempaka, selain menikmati dan memahami gambar relief, kami rombongan road show puisi juga menunggu kedatangan tamu yang siap membuat ramai pembacaan puisi yaitu anak-anak murid SDN Cempaka 2.
Tugu intan trisakti cempaka dibuat pada tahun 1997 dan sejarah singkatnya yang saya baca pada tugu tersebut adalah kelompok pendulang intan menemukan sebuah intan yang cukup besar,saat ditemukan ,beratnya adalah 166,75 karat dan saat diasah menjadi berlian, nilainya mencapai hingga 10 triliun. Dan di tugu intan trisakti juga terdapat nama-nama penemu intan yang berjumlah 43 orang.
Dan anak-anak dari SDN Cempaka 2 saat itu sudah datang, mereka semua dengan sigap mengeluarkan peralatan untuk menulis, disini mereka diberi pengetahuan baru oleh seniman kalimantan selatan – banjarbaru yaitu bapak ali syamsudin arsy, tentu anak-anak itu sangat antusias mendengarkan dan menulis apa yang disampaikan oleh beliau. Dan setelah sesi pembelajaran selesai, anak-anak diminta untuk membaca puisi, waw mereka sangat antusias, saling berebut untuk membaca keindahan syair puisi.
Harapan :
Semoga tugu monumen intan trisakti bisa mendapatkan perhatian lebih baik dan untuk pendulang,semoga semakin makmur, jaya dan sejahtera. amin .
tetap semangat kang road show nya. musim lagi panas gini nih kang
ReplyDeletesepertinya saya pertama nih
Deletemasih ada lagi aktiviti pendulangan/pengrajin intan di sini, wahh..tentu menarik sekali untuk dilawati..ngak ada gambar kue2 nya...
ReplyDeletePastinya pengalaman yang bagus dapat berpuisi sambil melawat ke tempat-tempat yang unik begitu. Panas atau dingin bukan penghalang kan...
ReplyDeleteSeru sekali roadshownya :))
ReplyDeleteJalan jalan sambil cari pengetahuan baru.. bagus juga.. seandainya penemuan intan itu satu orang, bisa kaya mendadak...
ReplyDeletesip banget tuh perjalanannya, banyak pengalaman dan keseruan yang kelihatannya oke banget tuh.
ReplyDeletewaktu tugas di kalsel, pernah lewat banjarbaru
ReplyDeletetapi ga pernah singgah, bablas terus sih
kotanya kecil tapi rame ya mas
meski membutuhkan perjuangan yang tidak gampang namun pasti terbayar semua dengan puisi, wajah yg penuh kegembiraan dari anak" :)
ReplyDeleteada satu kalimat yg membuat saya bingung
kenapa hari sudah keriput?
padahal saya suka sarankan agar konsumsi suplemen untuk mengurangi keriput :)
pasti seru bgt ya ndri berkumpul dalam komunitas yg sepassion
ReplyDeleteBelum pernah kesana, tapi ceritanya menarik mas, pecinta sastra juga ya? Hebat.. Tinggal nelurin buku2 aja nihh mass andri :D
ReplyDeleteDan iya... Kasian ya kaya ga keurus, emang banyak bgt yg bersejarah gitu di kalsel tp malah dibiarin aja, pemdanya ga gerak ._.
Waaah pasti seru ya Mas Andrian.. Kumpul2 tapi Main2 Tapi positif... aku mau baca puisi.. aku mau baca puisi... hehehehehehehehe :)
ReplyDeleteDi Pontianak kayaknya belum ada deh komunitas seperti ini
ReplyDeleteAkhirnya minggu kemarin, menginjakan kaki di pendulangan intan cempaka #keren
ReplyDeleteWah, ikut seneng liat partisipasi anak2 SD dlm karya puisi. Salut jg utk perjuangn komunitasnya... :)
ReplyDelete