Adakah Harapan

Jarum jam terus berputar, hari terus beranjak keriput
Banyak luka dan sakit yang terus menerus di rasakan
Adakah perasaan untuk bangkit kembali.....
Tuk membuka hati.....

Adakah perasaan untuk menghargai perasaan hati diri sendiri
Memang tak mungkin terus terpuruk
Memang tak mungkin terus menghancurkan semangat jiwa
Memang tak jelas seperti ini.....

Andai.....Jika sempat berbicaralah
Andai.....Jika semua tak saling angkuh kembalilah
Tak sanggup rasakan kesakitan ini
Terus menunggu tuk dapat sebuah jawaban.....

Komunitas Masyarakat Peduli Anak Kanker Banua Kal-Sel (KOMPAK'B KALSEL)

Buat sahabat-sahabat seluruh Indonesia terutama yang berada di Kal-Sel, kepedulian kita yang mampu ringankan penderitaan yang mereka alami, demi kemanusiaan kita jangan sampai menutup mata, kalau tidak sekarang kapan lagi kita bisa membantu sesama, kalau tidak kita siapa lagi. dengan #SEDEKAH kita dapat meningkatkan rezeki dunia akhirat. Ayo kita #SEDEKAH salurkan donasi bantuan anda untuk meringankan beban anak-anak kurang mampu Pengidap Penyakit Kanker RSUD ULIN Banjarmasin, berapapun donasi anda sangat-sangat membantu mereka :).

 
REK.BRI : 448901015991535
A/N : KOMPAK'B KALSEL
Bagi yang mau membantu anak-anak pengidap kanker secara langsung, bisa datang ke rumah singgah anak kanker JL.Kampung Melayu Gg.Kenari Raya.
Semoga donasi sahabat mendapatkan balasan dan di lipat gandakan oleh ALLAH SWT dan dapat membuat anak-anak terbebas dari penyakitnya agar dapat tersenyum kembali :).

Sebuah Cahaya Di Dalam Kamar

Komputer terus menyala sepanjang hari, hari pun terus beranjak keriput, ku coba keluar dari rumah untuk mencari udara, ku lihat senyum perempuan-perempuan yang sibuk bercerita dan orang lain yang melambaikan tangan  untuk menyapa ku, aku pun mulai bosan dan kembali ke dalam kamar dengan suasana kamar yang semakin panas dan sunyi.


Hari beranjak sore, ku mulai melihat duka langit dari sebuah jendela kamar, di iringi oleh irama petir dan angin yang tak bersahabat, yang terus sibuk menghantam atap rumahku.  Rintik hujan turun secara perlahan hingga tak terdengar lagi suara kebisingan. Ku lihat dari balik pintu kamar, ibu dengan rambut hitam yang mulai memutih, ku mulai berpikir, “kenapa hidupku selalu seperti ini, aku belum bisa membahagiakan orang tua ku” tiba-tiba ibu pun menghampiriku sambil tersenyum dan mengajakku berbicara.

Ibu : Gimana kuliah dan usaha yang mau dikembangin selama ini
Aku : Ya gini-gini aja bu, perlu uang yang lebih
Ibu :  Tetap semangat ya,karena ibu tidak bisa bantu
Aku : InsyaAllah bu 

Ibuku pun membiarkanku sendiri di dalam kamar, aku selalu berharap bisa membahagiakan orang tua.(ucapku dalam hati dengan tegas) mulai kurasakan suasana kamar menjadi dingin, karena duka langit.
Mulai kudengar suara teriakan anak kecil yang riang gembira bermain di bawah derasnya hujan aku pun mulai mengkhayal ingin kembali kemasa anak-anak yang selalu bahagia, hidup tanpa beban selalu bermain tanpa memikirkan masa depannya, Duarrrr irama petir begitu keras terbangun aku dari khayalan. Ku lepaskan penat dengan menonton TV, tapi yang ku lihat hanyalah basa-basi, Hingga ku putuskan untuk kembali kekamar untuk berbaring sejenak melepaskan penat.

Hujanpun berhenti, ku lihat dari jendela kamar sebuah cahaya di iringi pelangi yang begitu indah,ntah kenapa pikiranku mulai berubah dan berkata dalam hati “dibalik gelap, ketika ada cahaya, maka sesuatu akan terlihat begitu indah” dan aku pun mulai memaknainya,(ketika usahaku selama ini tidak begitu membuahkan hasil, insyaallah kalau terus berusaha mencoba dan bangkit, maka akan mendapatkan hasil yang begitu indah.) Kebosanan didalam kamar dengan banyaknya harapan.

Semoga kedepannya perjuanganku dalam usaha dapat berkembang dan dapat memberikan hasil dari perjungan kerja keras selama ini untuk orang tua tercinta. kalau pun gagal, aku kan tetap terus berusaha terus mencari solusi. Senjapun berlalu, mulai ku lihat gemerlap bintang-bintang dilangit biru, diselimuti sunyinya malam. Akupun memandangi langit dari jendela kamar, dan ku lihat bulan tersenyum di iringi lembutnya hembusan angin malam. Menyejukkan hati yang gundah. Hingga aku pun tertidur dan berharap setiap langkahku esok dan seterusnya mendapatkan hasil berguna untuk orang-orang yang aku cintai terutama orang tua……..
AMIN YA ALLAH(ucapku didalam doa sebelum tidur)


Di bawah Langit Banjarbaru

Di bawah Sinar Rembulan
Yang di hiasi awan-awan kelabu
Dalam lamunan….. aku menenun hati

Yang tercabik oleh waktu
Akulah kini yang meraung penuh penyesalan
Dan menatap sunyi cahaya rembulan

Yang kuselipkan….. sejuta harapan
Hanya untuknya…..
Tak kupahami berapa lama

Melintasi tahun-tahun
Mendengarkan cerita yang tak kunjung berakhir
Harapan yang tak sempurna….. hingga terbentuk sebuah kenangan

Gadis Itu

Oh matanya
Oh senyumnya
Ditempat itu kau selipkan rindu

Ku mulai mencari tahu
Hanya untuk sebuah nama
Siapa gadis itu.....

Kemarin,Hari ini,Besok
Ku masih mencari tahu
Hanya untuk sebuah nama

Ku biarkan rasa gelisah menghampiri
Waktu terus berlalu,Hingga aku tak pernah tahu
Siapa gadis itu.....

 
oh andrian © 2014 - 2020 | All Right Reserved